pesawat cintaku

✈️ Pesawat Cintaku yang Jatuh ✈️

Aku pernah percaya bahwa cintaku ini seperti pesawat yang melesat tinggi, mengangkasa dengan gagah membawa harapan dan impian. Setiap detik bersamamu adalah perjalanan indah yang membuatku yakin bahwa kita akan sampai di tujuan yang sama.

Aku menyerahkan hatiku sepenuhnya padamu, mempercayakan kendali pada tanganmu. Kau adalah pilotnya, aku hanyalah penumpang yang menikmati setiap detik perjalanan ini dengan penuh harapan.

Namun, perlahan aku mulai merasakan ada yang berbeda. Pesawat yang dulu melaju mulus kini mulai terguncang. Awalnya hanya sedikit goyangan, seperti angin yang berusaha mengingatkan. Aku berpikir mungkin ini hanya ujian kecil, bahwa kau masih akan berusaha menstabilkan semuanya.

Tapi ternyata tidak, turbulensi semakin kuat, dan aku mulai merasa pesawat ini kehilangan kendali. Aku masih bertahan, memegang erat setiap kenangan yang pernah kita lalui, berharap kau akan tetap berada di kokpit dan mengembalikan semua seperti semula.

Namun, tanpa peringatan, kau justru memilih untuk terjun bebas, meninggalkan aku sendirian di pesawat yang kini melayang tanpa arah. Aku berteriak, memanggil namamu, berharap kau kembali untuk menyelamatkan kita.

Tapi kau tak pernah menoleh, tak pernah berusaha kembali. Pesawat ini akhirnya jatuh, hancur berkeping-keping. Aku terluka, terpuruk di antara serpihan perasaan yang kini berserakan.

Aku bertanya-tanya, di mana kesalahanku? Apa aku yang terlalu percaya? Atau sejak awal, aku hanya seorang penumpang yang tak pernah benar-benar kau inginkan dalam perjalanan ini?

Kini aku terdiam, menatap langit yang dulu terasa begitu dekat, namun kini terasa begitu jauh. Aku tak lagi bisa terbang, sayapku patah, hatiku remuk.

Tapi aku tahu, meski saat ini aku hanya puing-puing yang berserakan, suatu hari aku akan membangun pesawat baru. Bukan lagi untuk terbang bersamamu, tapi untuk menerbangkan diriku sendiri, menuju kebahagiaan yang lebih nyata, yang tak lagi bergantung pada seseorang yang hanya singgah sementara.